Ha..ha..ha ..
Itu ungkapan bahagia
Dari sekaleng recehan
Gemerincing yang memecah keheningan
Aku menjadi tak berharga
Ketika telat tertawa
Hu..hu..hu..
Ternyata aku tak mengerti isi leluconnya
Seketika itu..
Dunia seakan-akan tak berpihak padaku
Semua menatapku
Seperti makhluk telmi yang aneh
Tatkala flu datang
Membanjiri dua gua
Pandangan temaram
Dahi mendidih
Rakungan kemarau luar biasa
Lalu datang para spesies caplin
Sekutu segala haluan
Dan terserempak ..
Semua lenyaaa...p seperti terhisap
Sluuuuuurph..hh...
Apakah mereka pesulap?
Atau tabib?
Bukan..
Mereka hanyalah sahabat kuman
Dengan milyaran remahan bahan
Demi tertawa bersama
Membentuk paduan suara tawa
Ha.. ha.. ha..
Lepas..terbahak-bahak
Lepas jua urat-urat
Mereka...
Kerupuk renyahku
Lezat untuk dikunyah
Manis untuk dikenang
Pahit untuk dibuang
Memang pantasnya..
Disayang-sayang
Komentar
Posting Komentar